Powered By Blogger

Rabu, 30 Januari 2013

TIPS PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

TIPS PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Satu hari menjelang hari-H :
1. Persiapan Mental
Pastikan mental anda siap untuk bertarung di keesokan harinya. Caranya dengan banyak berdoa dan mengulang kembali materi yang sudah anda kuasai untuk membangun kepercayaan diri. Jangan paksakan untuk menguasai materi yang saat itu belum anda kuasai, karena hal itu dapat meruntuhkan kepercayaan diri anda. Ingat!!! materi yang belum anda kuasai bukan satu-satu materi yang akan muncul dalam Ujian Nasional.

2. Persiapan FisikPastikan bahwa satmina fisik anda cukup prima untuk menghadapi ujian Nasional keesokan harinya, karena tanpa stamina yang cukup, bisa berdampak pada konsentrasi anda dalam mengerjakan soal. Makanlah makanan yang bergizi dan istirahatlah/tidur dengan cukup.

3. Persiapan perlengkapanPersiapkan seluruh peralatan yang akan digunakan pada saat pelakssanakan Ujian Nasional, mulai dari baju dan celana yang akan dipakai, sepatu, kartu peserta, pensil 2B (min. 3 batang yang sudah diraut).

4. Sugesti DiriSugestikan diri anda bahwa anda siap menghadapi Ujian Nasional. Kalau anda masih merasa cemas, yakinkan bahwa peserta lain lebih cemas dari anda.

Hari-H Ujian Nasional

1. Sebelum berangkat periksa seluruh peralatan yang diperlukan (Kartu peserta, pensil 2 B, pulpen, jam tangan, pengahpus dan rautan)

2. Berangkat jangan terlalu cepat. Usahakan tiba di sekolah 30 menit sebelum ujian berlangsung . Karena terlalu lama menunggu dapat membuat anda semakin cemas.

3. Memohon restu dari orang-orang yang anda cintai dan mencintai anda khususnya orang tua/wali


4. Kerjakan soal-soal yang paling mudah terlebih dahulu. Ingat !!! Semua soal mempunyai bobot yang sama. Jangan lupa awali dengan berdoa.


5. Periksa kembali lembar jawaban anda sebelum dikumpulkan ke petugas (pengawas ruang) Periksa kembali apakah seluruh isian pada lembar jawaban yang sudah terisi dengan benar. Akhir dengan berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT.


6. Setelah selesai tes hari pertama, jangan pernah!! membahas soal tes yang sudah berlalu dengan siapapun karena tidak ada untungnyadan tidak akan meribah apapun. Berkonsentrasilah untuk menghadapi Tes Ujian Nasional hari ke-2 dan seterusnya.


7. Jangan ganggu persiapan anda dengan mempercayai isu-isu menyesatkan, seperti kebocoran soal Ujian Nasional. Yakinkan bahwa anda mampu menjadi yang terbaik


Opini Tentang Sekolah


School is (just for) formality. 

Hari ini beliau (guru IPA) bertanya pada kami. "Apakah kalian sekolah karena terpaksa?". Seorang murid menjawab "Tidak." Beliau langsung menjawab "Bohong." 

Lalu, beliau bertanya lagi, "Apakah tujuan kalian sekolah?". Seorang murid yang lain menjawab, "Mencari ilmu". Lagi-lagi beliau menjawab "Bohong."



    Okey, itu tadi adalah sedikit 'intro' untuk entry saya kali ini. Ya, saya akan memberi sedikit opini (INGAT, HANYA OPINI) mengenai apa arti sekolah untuk saya, dan apa tujuan saya bersekolah. 

Masyarakat kita, membentuk suatu 'budaya' yang lambat laun menjadi sebuah sistem. Tidak semua masyarakat mengharuskan bersekolah, tapi masyarakat dalam keadaan sekarang ini, membentuk suatu keadaan dimana seorang anak yang telah mencapai batas umurnya, harus bersekolah. Nah, pertanyaannya, apakah sekolah hanya karena terpaksa? Bisa jadi iya. Mengapa? Karena mereka yang tidak bersekolah, dianggap sebagai kaum minoritas. Karena pada umumnya (kaum mayoritas) menempuh jalur pendidikan, yang kita sebut sekolah. Dimanapun saya berada (menurut saya), kaum minoritas selalu menjadi kaum yang 'terhambat'. Mengapa terhambat? Karena mereka para kaum minoritas akan menemui berbagai kesulitan yang tidak dirasakan para kaum mayoritas. Itu bisa menjadi sebuah jawaban atas 'terpaksa atau tidaknya' seorang anak untuk bersekolah. Keadaan lah yang (yang secara tidak langsung) menginginkan mereka bersekolah.

Lalu, bagaimana dengan tujuan bersekolah? Berapa persenkah penduduk dunia yang mau bersekolah tanpa mendapatkan ijazah? 100 % di kelas saya (yang berisi 31 orang), menjawab TIDAK. Mereka tidak bersedia bersekolah tanpa mendapat ijazah. Maka itu, terjawabkah tujuan para siswa untuk sekolah? Miris memang, tapi apa mau dikata, kenyataannya yang kita inginkan adalah ijazah bukan? Karena keadaan lingkungan saat ini hanya ingin BUKTI. Dan ijazah adalah salah satu bentuk yang seolah-seolah 'Bukti Agar Diakui'. 

"Miris rasanya. Makin sedikit orang-orang yang akan menerimamu tanpa melihat 'nilai'. Baik dalam arti harfiah, ataupun konotasi."