Powered By Blogger

Rabu, 30 Januari 2013

Opini Tentang Sekolah


School is (just for) formality. 

Hari ini beliau (guru IPA) bertanya pada kami. "Apakah kalian sekolah karena terpaksa?". Seorang murid menjawab "Tidak." Beliau langsung menjawab "Bohong." 

Lalu, beliau bertanya lagi, "Apakah tujuan kalian sekolah?". Seorang murid yang lain menjawab, "Mencari ilmu". Lagi-lagi beliau menjawab "Bohong."



    Okey, itu tadi adalah sedikit 'intro' untuk entry saya kali ini. Ya, saya akan memberi sedikit opini (INGAT, HANYA OPINI) mengenai apa arti sekolah untuk saya, dan apa tujuan saya bersekolah. 

Masyarakat kita, membentuk suatu 'budaya' yang lambat laun menjadi sebuah sistem. Tidak semua masyarakat mengharuskan bersekolah, tapi masyarakat dalam keadaan sekarang ini, membentuk suatu keadaan dimana seorang anak yang telah mencapai batas umurnya, harus bersekolah. Nah, pertanyaannya, apakah sekolah hanya karena terpaksa? Bisa jadi iya. Mengapa? Karena mereka yang tidak bersekolah, dianggap sebagai kaum minoritas. Karena pada umumnya (kaum mayoritas) menempuh jalur pendidikan, yang kita sebut sekolah. Dimanapun saya berada (menurut saya), kaum minoritas selalu menjadi kaum yang 'terhambat'. Mengapa terhambat? Karena mereka para kaum minoritas akan menemui berbagai kesulitan yang tidak dirasakan para kaum mayoritas. Itu bisa menjadi sebuah jawaban atas 'terpaksa atau tidaknya' seorang anak untuk bersekolah. Keadaan lah yang (yang secara tidak langsung) menginginkan mereka bersekolah.

Lalu, bagaimana dengan tujuan bersekolah? Berapa persenkah penduduk dunia yang mau bersekolah tanpa mendapatkan ijazah? 100 % di kelas saya (yang berisi 31 orang), menjawab TIDAK. Mereka tidak bersedia bersekolah tanpa mendapat ijazah. Maka itu, terjawabkah tujuan para siswa untuk sekolah? Miris memang, tapi apa mau dikata, kenyataannya yang kita inginkan adalah ijazah bukan? Karena keadaan lingkungan saat ini hanya ingin BUKTI. Dan ijazah adalah salah satu bentuk yang seolah-seolah 'Bukti Agar Diakui'. 

"Miris rasanya. Makin sedikit orang-orang yang akan menerimamu tanpa melihat 'nilai'. Baik dalam arti harfiah, ataupun konotasi." 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar